Dalam dunia pendidikan, guru bukan hanya penyampai materi, tetapi juga penjaga api semangat dalam diri setiap murid. Hal tersebut mengandung makna bahwa menjadi guru bukan sekadar tentang transfer pengetahuan (mengisi ember), melainkan tentang menyalakan imajinasi dan motivasi (menyalakan api). Dalam filosofi pendidikan, peran ini sering disebut sebagai the spark—percikan awal yang mengubah potensi pasif menjadi energi belajar yang menyala-nyala. Di tangan guru, seorang anak bisa tumbuh percaya diri, atau justru merasa tidak mampu.
Berikut adalah gambaran lengkap peran guru sebagai penyulut api semangat siswa, dilihat dari berbagai dimensi: