Pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau HOTS, peran guru tidak banyak menerangkan, sebaliknya guru
banyak melakukan stimulasi pertanyaan untuk mendorong memunculkanya
pikiran-pikiran orsinil  peserta didik,
pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup: 
1.    
Pertanyaan untuk memfokuskan perhatian atau kajian untuk diperdalam. 
2.   Pertanyaan  untuk  mendorong 
peserta  didik  berpikir 
menemukan  alasan  atau mengambil posisi pendapat. 
3.    Pertanyaan untuk mengklarifikasi suatu konsep dengan arah bisa
merumuskan definisi yang jelas lewat memperbandingkan, menghubungkan dan
mencari perbedaan atas konsep-konsep yang ada. 
4.   Pertanyaan  untuk  mendorong 
munculnya  gagasan-gagasan  yang 
kreatif  dan alternative lewat
imajinasi. 
5.   Pertanyaan untuk mendorong peserta didik mencari data dan fakta
pendukung serta bukti-bukti untuk mengambil keputusan atau posisi. 
6.   Pertanyaan untuk mendorong peserta didik mengembangkan pikiran lebih
jauh dan lebih mendalam, dengan mencoba mengaplikasikan sesuatu informasi pada
berbagai kasus dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga memiliki lebih banyak
argumentasi.  
7.    
Pertanyaan  untuk
mengembangkan  kemampuan
mengaplikasikan  aturan  atau 
teori yang lebih umum pada kasus yang tengah dikaji.
Dalam 
praktik  pembelajaran  yang berorientasi  pada keterampilan  berpikir 
ingkat tinggi atau HOTS, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
diklasifikasikan kedalam empat macam pertanyaan 
yang  menjadi  sarana 
penting  bagi  guru 
untuk  melaksanakan  pembelajaran yang mengembangkan kemampuan
berpikir peserta didik. Pertanyaan tersebut adalah: 
#1.  Pertanyaan Inferensial. 
Pertanyaan 
yang  segera  dijawab 
setelah  peserta  didik 
melakukan  pengamatan maupun
pengkajian atas bahan yang diberikan oleh guru. Bahan informasi tersebut bisa
berupa potret, gambar, tulisan singkat, sanjak, berita, dan sebagainya.
Pertanyaan ini bertujuan mengungkap apa yang dilihat atau didapati dan apa yang
difahami oleh peserta  didik  setelah 
mengamati  atau  membaca 
bahan  yang  disajikan 
oleh  guru. 
Seperti:  
1.  
Apa yang saudara temukan ?  
2.  
Apa yang saudara ketahui dengan … Ini? 
3.  
Bagaimana pendapat saudara?  
4.  
Adakah saudara menemukan kelebihan atau kelemahan apa yang saudara baca?
5.  
Bagaimana sikap saudara dengan makna yang saudara peroleh …
Pertanyaan inferensial ini mencakup pula pertanyaan:
1.    
Membangkitkan perhatian atau minat, contohnya, Siapakah orang paling hebat  di Indonsia? Bagaimana proses kehidupannya? 
2.    
Diagnose atau checking, contohnya, Apa yang saudara ketahui dengan  korupsi? 
3.    
Mengingat  spesifik  informasi 
dari  suatu  peristiwa, 
contohnya,  Kapan  terjadi tsunami di aceh? Berapa kurban nyawa
akibat gempa tersebut? 
4.    
Manajerial, contohnya, Bagaimana cara menegakan disiplin di sekolah? 
#2.  Pertanyaan pertanyaan interpretasi.  
Pertanyaan interpretasi diajukan pada peserta didik
berkaitan dengan informasi yang tidak lengkap, atau tidak ada dalam bahan yang
disajikan oleh guru, dan para  peserta didik
mesti bisa memberikan makna. Pertanyaan ini ditujukan agar para peserta didik bisa  memberikan 
makna  suatu  konsekwensi 
dari  suatu  gejala 
atau  sebab  yang 
ada. 
Seperti, 
Mengapa  saudara  memiliki 
pendapat  itu?,  Apa 
penyebab  kegagalan  dari 
upaya untuk ...? Apa penyebab banjir besar hang   terjadi di …? 
Pertanyaan interptretasi mencakup pula,  
1.  Mendorong  proses  berpikir, 
contohnya,  Apa  yang 
saudara  ketahui  dengan vandalisme? Apa penyebabnya? Bagaimana
cara mengatasinya? 
2.    
Struktur dan mengarahkan learning, contohnya, Ada beberapa bentuk  korupsi: terpaksa,    tamak, 
dan  dirancang  secara 
berjamaah?  Bentuk  mana 
yang  paling berbahaya? 
3.    Membangkitkan sikap emosi, contohnya, Bagaimana seandainya saudara
menjadi orang  miskin  yang 
ditolak  berobat  di  rumah  sakit, 
karena  tidak  mampu membayar? 
4.  Mendalami masalah, contohnya, Apa kesimpulan sauadara setelah melihat
film tersebut? Bagaimana dengan karakter pemainnya? 
5.    Interpretasi, apa akibat yang terjadi, contohnya, Setelah membaca
trilogi Andra Herata, kira-kira apa novel keempat? 
#3.  Pertanyaan pertanyaan transfer.  
Apabila  dua  macam 
pertanyaan  sebelumnya  merupakan 
upaya  untuk  mendalami masalah  atau 
hakekat  sesuatu,  pertanyaan 
transfer  merupakan  upaya 
untuk memperluas  wawasan  atau 
bersifat  horizontal.  Seperti: 
Apakah  perbedaan  teori 
… dengan teori …? Bisakah saudara menjelaskan lebih detail jawaban
saudara? Apabila didetailkan ada berapa macam gagasan saudara ini? Bagaimana,
apabila jawaban saudara dipisah antara yang negatif dan positif?  
Pertanyaan transfer 
mencakup pula,  Mengaplikasikan
ilmu pada kasus yang lain. Bagaimana kalau teori ini diterapkan pada kasus …?
Apakah mungkin apabila  hal tsb
dilaksanakan di …? Adakah kemungkinan lain dari upaya untuk …?
Pertanyaan 
pertanyaan  hipotetik  (Pertanyaan 
tentang  hipotesis,  generalisasi, 
dan kesimpulan).  
Pertanyaan hipotesis memiliki arah untuk mendorong
peserta didik melakukan prediksi atau 
peramalan  dari  sesuatu 
permasalahan  yang  dihadapi 
dan/atau  mengambil kesimpulan  untuk 
generalisasi.  Sudah  barang 
tentu  hipotesis  dan 
kesimpulan  ini merupakan hasil
pemahaman permasalahan ditambah data atau informasi yang telah dimiliki  dan/atau 
data  yang  sengaja 
telah  diperoleh  karena 
untuk  mengkaji permasalahan
tersebut  lebih jauh. Seperti,  
1.    
Apa yang terjadi manakala cuaca panas dingin berubah cepat silih
berganti?  
2.    Bagaimana hasilnya kalua orang tidur diatas banyak paku dan bagaimana
pula kalau tidur diatas  dua atau tiga
paku?  
3.    
Bagaimana  seandainya,  kebijakan 
kendaraan  genap  ganjil 
yang  dijalankan  di Jakarta 
dilaksanakan  di  kota 
saudara.Adaah  yang  perlu 
direvisi  atau dikembangkan?  
4.  Bagaimanakah  kalau  suporter 
yang  melakukan  kekerasan 
kesebelasannya dibekukan dilarang bertanding? 
Pertanyaan Hipotetik
mencakup pula, 
1.    
Pertanyaan    mempertanyakan  sebab 
akibat,  contohnya,  apa 
yang  akan  terjadi apabila minyak bumi habis? 
2.   Pertanyaan  reflektif,  mempertanyakan  kebenaran, 
contohnya,  bagaimana saudara tahu
kalau yang disajikan di tayangan infonet itu benar?
Sumber : Dirjen GTK Kemendikbud. 2018
Related Post:

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar