Selamat dating sobat web yang
berbahagia…Pada kesempatan ini kita akan membicarakan tentang pendapatan
diterima di muka. Sebelum mehamai
tentang pendapatan diterima dimuka kita perlu memahami dulu tentang apa itu pendapatan.
Pada dasarnya pendapatan itu merupakan sesuatu yang diterima perusahaan baik
berupa kas atau setara kas. Pendapatan sebagai salah satu unsur pokok laporan
keuangan perusahaan, tepanya Laporan Laba Rugi (Income Statement). Inti pokok
dari unsur laporan laba rugi tersebut adalah Pendapatan dan Beban.
Menurut Kamus besar bahasa
indonesia, pendapatan adalah: hasil kerja (usaha atau sebagainya). Sedangkan
menurut kamus manajemen pendapatan
adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan & organisi lain dalam
bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba.Dalam kamus atau
istilah akuntansi, pengertian pendapatan (revenue) adalah
harga barang yang terjual atau sewa jasa oleh perusahaan kepada pihak
lain sebagai ganti kas atau aktiva lainnya; atau suatu arus masuk aktiva (tidak
selalu kas) dalam pertukaran dengan barang dan jasa yang dijual perusahaan).
Dari pengertian seperti
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan adalah hasl yang
diterima atau pemasukan asset berupa kas, atau setara kas atau barang dan jasa
sebagai hasil dari kegiatan usaha. Apakah pendapatan perusahaan sama dengan
Pendapatan Diterima Di Muka?? Jawabanya tentu saja sangat berbeda. Pendapatan
merupakan suatu asset perusahaan yang sudah benar-benar menjadi hak milik
perusahaan. Karena aktivitas atau factor penyebab munculnya pendapatan tersebut
telah dilakukan oleh perusahaan.
Sementara itu Pendapatan
Diterima Dimuka belum dapat dikategorikan sebagai asset perusahaan. Mengapa
demikian?? Pendapatan diterima dimuka merupakan kas atau setara kas yang
diterima oleh perusahan, namun perusahaan belum menyelesaikan factor yang
menjadi penyebab pendapatan tersebut. Contoh pendapatan diterima dimuka,
diantaranya Usaha Jasa Laundry menerima uang muka jasa laundry, Usaha jasa
Desain Bangunan, menerima uang muka jasa desain dan lain sebagainya.
Pencatatan
Pendapatan Diterima Di Muka
Pendapatan diterima di muka
dalam neraca tergolong dalam kelompok utang lancar. Untuk mencatat transaksi
pendapatan diterima di muka dapat digunakan dengan dua pendekatan, yaitu
pendekatan Neraca dan pendakatan Laba Rugi. Untuk memberikan gambaran yang
jelas tentang penyelesaian pencatatan transaksi tersebut, berikut ini disajikan
contoh kasus sederhana beserta dengan langkah penyelesaian pencatatannya.
Usaha Jasa Persewaan Mandiri
pada tanggal 1 April 2019 menerima jasa sewa kamar sebesar Rp 7.200.000,- untuk
masa satu tahun terhitung mulai sejak tanggal transaksi. Dari data tersebut
diminta jurnal transaksi dan jurnal penyesuaian per 31 Desember 2019.
Penyelesaian apabila
perusahaan menggunakan pendekatan Neraca:
Analisis transaksi pada
tanggal 1 April 2019: terjadi penambahan asset berupa kas sebesar Rp
7.200.000,- sementara di lain sisi terjadi penambahan utang lancar berupa
pendapatan diterima dimuka dengan jumlah
nominal yang sama.
Pencatatan transaksi dalam
jurnal adalah sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
01 April 2019
|
Kas
Pendaptan Diterima Dimuka
(Penerimaan
Pendptn sewa)
|
Rp 7.200.000,-
-
|
-
Rp 7.200.000,-
|
Perhitungan dan pencatatan
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019
Pendaptan sewa yang diterima
pada tanggal 1 April tersebut adalah untuk masa 1 tahun, terhitung mulai
tanggal 1 April 2019 sampai dengan tanggal 31 Maret 2020. Atas dasar informasi tersebut, maka pendapatan sewa yang
dapat diakui sampai dengan 31 Desember 2019 adalah 9 bulan.
Perhitungan :
Pendapatan sewa per bulan = Rp
7.200.000,- : 12 bulan = Rp 7.00.000,-
Pendapatan sewa sampai 31
Desember 2019 = Rp 700.000,- x 9 bulan = Rp 5.100.000,-
Jurnal yang harus dibuat
adalah sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
31 Des 2019
|
Pendaptan Diterima
Dimuka
Pendaptan Sewa
(Penyesuaian Pendptn
sewa)
|
Rp 5.100.000,-
-
|
-
Rp 5.100.000,-
|
Penyelesaian apabila
perusahaan menggunakan pendekatan Laba Rugi:
Analisis transaksi pada
tanggal 1 April 2019: terjadi penambahan asset berupa kas sebesar Rp
7.200.000,- sementara di lain sisi terjadi penambahan Pendaptan berupa
pendapatan sewa dengan jumlah nominal yang sama. (diakui sebagai pendapatan walaupun
sewa belum berjalan)
Pencatatan transaksi dalam
jurnal adalah sebagai berikut:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
01 April 2019
|
Kas
Pendaptan Sewa
(Penerimaan
Pendptn sewa)
|
Rp 7.200.000,-
-
|
-
Rp 7.200.000,-
|
Perhitungan dan pencatatan
penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2019
Pendaptan sewa yang diterima
pada tanggal 1 April tersebut adalah untuk masa 1 tahun, terhitung mulai
tanggal 1 April 2019 sampai dengan tanggal 31 Maret 2020. Atas dasar informasi tersebut, maka pendapatan sewa yang
dapat diakui sampai dengan 31 Desember 2019 adalah 9 bulan.
Perhitungan :
Pendapatan sewa per bulan = Rp
7.200.000,- : 12 bulan = Rp 7.00.000,-
Pendapatan sewa sampai 31
Desember 2019 = Rp 700.000,- x 9 bulan = Rp 5.100.000,-
Sementara di dalam buku besar
pendapatan sewa tertulis Rp 7.200.000,- agar menunjukkan jumlah pendapatan yang
sesungguhnya maka perlu dibuat penyesuaian seperti berikut ini:
TGL
|
KETERANGAN
|
Ref
|
DEBET
|
KREDIT
|
31 Des 2019
|
Pendaptan Sewa
Pendaptan Diterima Dimuka
(Penyesuaian Pendptn
sewa)
|
Rp 2.100.000,-
-
|
-
Rp 2.100.000,-
|
Sangat mudah bukan???
Selamat belajar…semoga
sukses!!!!
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Achmad Tjahjono. Sulastiningsih. Akt Pengantar. Pendekatan Terpadu (2003). Penerbit UPP AMP YKPN
S. Munawir. Akuntansi Keuangan dan manajemen. (2002). penerbit: BPFE UGM
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid i (2000). Penerbit salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit UPP AMP YKPN
Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Achmad Tjahjono. Sulastiningsih. Akt Pengantar. Pendekatan Terpadu (2003). Penerbit UPP AMP YKPN
S. Munawir. Akuntansi Keuangan dan manajemen. (2002). penerbit: BPFE UGM
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid i (2000). Penerbit salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit UPP AMP YKPN
Related Post:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar