Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Rabu, 19 Agustus 2020

Mengelola Biaya Manufaktur Pesanan (2)

oleh: Winarto
Pembebanan dan Pembayaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Besarnya biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat pada tabel daftar gaji perusahaan, yang biasanya data tersebut diperoleh dari bagian personalia. Biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari biaya produksi, yang besarnya dapat dihitung dari tabel kehadiran pekerja, yang meliputi data jam kerja dan jam lembur. Secara ringkas bukti transaksi yang digunakan dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
1.   Daftar gaji dan Upah bagian produksi yang diterima dari bagian personalia
2.   Kartu Absensi, yakni catatan jam kehadiran karyawan baik jam kerja normal atau jam lembur, yang diterima dari bagian personalia
3. Kartu jam Kerja, yakni data yang menunjukkan jumlah jam kerja karyawan yang dihabiskan dalam memproduski sebuah produk. Diterima dari bagian produksi.
Sebagai contoh berikut ini diberikan data pokok gaji dan upah pada PT Anugerah Jaya:
PT Anugerah Jaya
Daftar Gaji dan Upah
Bulan April 2019
NO
KETERANGAN
JUMLAH
1
Biaya Gaji Produksi
Rp   24.000.000,-
2
Biaya Gaji Pemasaran
14.000.000,-
3
Biaya Gaji Adm. Dan Umum
12.000,000,-

Total
Rp   50.000.000,-

Potongan PPh (10%)
5.000.000,-

Gaji Diterima
Rp   45.000.000,-

Dari bukti transaksi tersebut oleh bagian akuntansi akan dicatat ke dalam jurnal gaji dan upah, alokasi gaji dan upah dan juga pembayaran gaji dan upah. Berikut ini pencatatannya
Pada saat timbulnya biaya gaji maka akan dicatat sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
Beban Gaji & Upah

50.000.000
-

       Utang PPh

-
5.000.000

       Utang Gaji

-
45.000.000

(jurnal timbulnya gaji & upah)




Pada saat pengalokasian gaji dan upah akan dicatat sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
Beban Gaji Produksi

24.000.000
-

Beban Gaji Pemasaran

14.000.000
-

Beban Gaji Adm dan Umum

12.000.000
-

         Beban Gaji dan Upah

-
50.000.000

(jurnal alokasi  gaji & upah)




Pada saat pembebenan biaya produksi (BTKTL) ke produk pesanan, maka akan dibuat jurnal sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
BDP BTKL

24.000.000
-

       Beban Gaji Produksi

-
24.000.000

(jurnal pembebanan BTKL)




Pada saat pembayaran gaji dan upah  dan juga PPh maka akan dicatat sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
Utang PPh

5.000.000
-

Utang Gaji dan Upah

45.000.000
-

       Kas

-
50.000.000

(jurnal pembayaran gaji & upah)




Pembebanan dan Pembayaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Besarnya biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat pada tabel daftar gaji perusahaan, yang biasanya data tersebut diperoleh dari bagian personalia. Biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari biaya produksi, yang besarnya dapat dihitung dari tabel kehadiran pekerja, yang meliputi data jam kerja dan jam lembur. Secara ringkas bukti transaksi yang digunakan dalam perhitungan biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
1.   Daftar gaji dan Upah bagian produksi yang diterima dari bagian personalia
2.   Kartu Absensi, yakni catatan jam kehadiran karyawan baik jam kerja normal atau jam lembur, yang diterima dari bagian personalia
3.   Kartu jam Kerja, yakni data yang menunjukkan jumlah jam kerja karyawan yang dihabiskan dalam memproduski sebuah produk. Diterima dari bagian produksi.
Sebagai contoh berikut ini diberikan data pokok gaji dan upah pada PT Anugerah Jaya:
PT Anugerah Jaya
Daftar Gaji dan Upah
Bulan April 2019
NO
KETERANGAN
JUMLAH
1
Biaya Gaji Produksi
Rp   24.000.000,-
2
Biaya Gaji Pemasaran
14.000.000,-
3
Biaya Gaji Adm. Dan Umum
12.000,000,-

Total
Rp   50.000.000,-

Potongan PPh (10%)
5.000.000,-

Gaji Diterima
Rp   45.000.000,-

Dari bukti transaksi tersebut oleh bagian akuntansi akan dicatat ke dalam jurnal gaji dan upah, alokasi gaji dan upah dan juga pembayaran gaji dan upah. Berikut ini pencatatannya
Pada saat timbulnya biaya gaji maka akan dicatat sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
Beban Gaji & Upah

50.000.000
-

       Utang PPh

-
5.000.000

       Utang Gaji

-
45.000.000

(jurnal timbulnya gaji & upah)




Pada saat pengalokasian gaji dan upah akan dicatat sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
Beban Gaji Produksi

24.000.000
-

Beban Gaji Pemasaran

14.000.000
-

Beban Gaji Adm dan Umum

12.000.000
-

         Beban Gaji dan Upah

-
50.000.000

(jurnal alokasi  gaji & upah)




Pada saat pembebenan biaya produksi (BTKTL) ke produk pesanan, maka akan dibuat jurnal sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
BDP BTKL

24.000.000
-

       Beban Gaji Produksi

-
24.000.000

(jurnal pembebanan BTKL)




Pada saat pembayaran gaji dan upah  dan juga PPh maka akan dicatat sebagai berikut:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
Utang PPh

5.000.000
-

Utang Gaji dan Upah

45.000.000
-

       Kas

-
50.000.000

(jurnal pembayaran gaji & upah)




Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Manufacturing Overhead Cost atau Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang disingkat dengan BOP ini digunakan untuk menyatakan beberapa biaya tidak langsung yang terkait dengan proses produksi. BOP tersebut berperan sebagai biaya pendukung yang terjadi dalam pembuatan produk.
Biaya Overhead pada dasarnya merupakan pengeluaran atau biaya yang tidak mudah ditelusuri  dan sulit untuk diidentifikasikan dengan unit biaya tertentu sehingga tidak dapat dikaitkan langsung dengan produk dan layanan yang dihasilkan. Namun pengeluaran overhead sangat penting untuk produksi dan operasi bisnis karena memberikan dukungan penting terhadap kegiatan produksi dan operasi bisnis dalam menghasilkan laba perusahaan. Dapat dikatakan bahwa tanpa pengeluaran biaya overhead ini, produksi akan sangat sulit dilakukan bahkan tidak bisa terwujud.
Untuk menghitung dan menentukan besarnya BOP, maka perusahaan perlu menentukn langkah-langkah strategis. terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat menghitung biaya overhead pabrik yaitu sebagai berikut:
1.   Perusahaan harus menyusun anggaran biaya overhead pabrik yang didasarkan pada volume kegiatan-kegiatan perusahaan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang.
2.   Perusahaan harus dapat menentukan dan memperkirakam dasar pembebanan biaya overhead pabrik. Penentuan dasar pembebanan biaya overhead pabrik tersebut dapat dilakukan berdasarkan satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, dan atau jam tenaga kerja langsung.

Pencatatan biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut:
Pencatatan BOP pada perusahaan manufaktur pesanan dimulai pada saat pembebanan BOP. Artinya BOP yang muncul dalam kartu harga pokok pesanan adalah BOP yang dibebankan, bukan BOP sesungguhnya.  Perhatikan contoh berikut;
Untuk menyelesaikan produk pesanan pada PT Anugerah Jaya, maka BOP yang dibebankan pada produk didasarkan pada tarif pemakaian BTKL. BOP dibebankan ditetapkan sebesar 75% dari pemakaian BTKL. Sedangkan BOP sesungguhnya adalah Rp 16.500.000,00.
Dari data tersebut dibuat perhitungan sebagai berikut:
BOP dibebankan           =  75% x  Rp 24.000.000,-      = Rp 18.000.000,-
BOP Sesungguhnya                                                      =       16.500.000,-
                        Selisih BOP (untung)                             = Rp   1.500.000,-

Jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut:
Jurnal saat pembebanan BOP:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
BDP BOP

18.000.000
-

       BOP Dibebankan

-
18.000.000

(jurnal pembebanan BOP)




Jurnal saat pencatatan  BOP sesungguhnya:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
BOP Sesungguhnya

16.500.000
-

       Berbagai Rekening Dikredit

-
16.500.000

(jurnal BOP sesungguhnya)




Jurnal saat penutupan  BOP dibebankan:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
BOP Dibebankan

18.000.000
-

       BOP Sesungguhnya

-
18.000.000

(jurnal penutupan BOP dibebkn)




Jurnal saat pencatatan Selisih  BOP:
TGL
KETERANGAN
Ref
Debet
Kredit
2019




April 30
BOP Sesungguhnya

1.500.000
-

       Selisih BOP

-
1.500.000

(jurnal selisih BOP)




Dari pencatatan tersebut dapat diringkas seperti bagan alir biaya overhead pabrik berikut ini:

Keterangan:
1.     Pembebanan BOP
2.     Pencatatan BOP Sesungguhnya
3.     Penutupan BOP Dibebankan
4.     Pencatatan Selisih BOP

Pencatatan Biaya ke Dalam Kartu Harga Pokok
Kartu Harga Pokok Pesanan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat biaya produksi yang terjadi dalam setiap pesanan produk. Dari contoh kasus di atas dapat dibuat kartu harga pokok pesanan sebagai berikut:


Selamat Belajar...semoga suksess!!!!!

Materi secara lengkap dapt diikuti pada youtube chanel berikut ini:








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...