Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Selasa, 05 Agustus 2025

TKA SMA/SMK : Bahasa Inggris

Oleh: Admin
Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. TKA tidak hanya dirancang sebagai instrumen untuk mengukur capaian akademik, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan. TKA Bahasa Inggris mengukur keterampilan membaca beragam jenis teks berbahasa Inggris dalam berbagai situasi komunikasi sehari- hari, vokasional, dan akademik.

Muatan
Muatan TKA Bahasa Inggris merupakan irisan jenis teks, konteks komunikasi, topik, dan kompleksitas teks pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Terkait jenis teks, TKA menggunakan teks descriptive, recount, narrative, procedure, dan analytical exposition. Terkait konteks komunikasi, 
TKA menggunakan teks yang menggambarkan komunikasi sehari-hari, di tempat kerja, dan akademik secara proporsional. Terkait topik, TKA menggunakan teks dengan topik yang merupakan gabungan topik-topik pada kedua kurikulum, namun menghindari kosakata teknis yang terlampau jarang digunakan dalam komunikasi.
Kompleksitas teks dalam TKA Bahasa Inggris disesuaikan dengan tingkat kemahiran yang ingin dicapai dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Kedua kurikulum menginginkan murid memiliki kemahiran pada tingkat intermediate atau B1 dalam Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). 
Karena itu TKA Bahasa Inggris menggunakan teks dengan kompleksitas tingkat B1 dengan karakteristik sebagai berikut:
  • panjang sekitar 250–350 kata
  • menggunakan kosakata berfrekuensi tinggi (hingga 3000 kata)
  • menggunakan struktur kalimat sederhana serta kompleks
  • menggunakan konteks sehari-hari, vokasional, dan akademik dasar yang berkaitan dengan minat, pengalaman, dan kebutuhan informasi umum dengan tingkat pemahaman yang baik.
Mengingat bahwa sebagian peserta tes memiliki tingkat kemampuan di bawah B1, TKA Bahasa Inggris juga menggunakan teks dengan kompleksitas tingkat A2. Teks A2 memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • panjang sekitar 200–300 kata,
  • menggunakan kosakata berfrekuensi tinggi (hingga 2000 kata),
  • menggunakan struktur kalimat sederhana dan beberapa bentuk majemuk dasar, dan
  • menggambarkan konteks kehidupan sehari-hari dan vokasional yang berkaitan dengan hal-hal konkret dan dikenal dengan tingkat pemahaman yang memadai.
Kompetensi
TKA Bahasa Inggris mencakup tiga level kompetensi dalam keterampilan membaca, yaitu pemahaman tekstual, pemahaman inferensial, serta evaluasi dan apresiasi. Berikut disajikan level-level kompetensi tersebut beserta sub-sub-kompetensi untuk setiap level.

No.

Kompetensi

Subkompetensi

1.

Pemahaman Tekstual: mampu memahami informasi yang eksplisit, menyusun ulang, dan menyajikan  informasi eksplisit dari teks

Menemukan/mengidentifikasi Informasi: mampu menemukan atau mengidentifikasi informasi penting yang disebutkan secara

eksplisit dalam teks.

Mengklasifikasi: mampu mengelompokkan orang, benda, tempat, atau peristiwa dalam

teks berdasarkan kategori tertentu.

Membuat  kerangka:    mampu     menyusun

poin-poin utama dari teks dalam bentuk kerangka atau daftar.

Meringkas: mampu menyajikan kembali isi teks secara ringkas dengan mengutip bagian

penting.

Mensintesis: mampu menggabungkan informasi dari sumber lain untuk mendapatkan  pemahaman  yang  lebih

komprehensif tentang suatu isu atau topik.

2.

Pemahaman Inferensial: mampu menarik kesimpulan berdasarkan informasi tersirat dalam teks, pengalaman pribadi, serta    intuisi     untuk memahami isi teks

Menyimpulkan detail pendukung: mampu menentukan fakta tambahan yang membuat teks lebih informatif, menarik,

atau persuasif.

Menyimpulkan topik, ide pokok/gagasan utama, makna, target pembaca, tujuan penulisan teks, atau pesan moral yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks.

Menyimpulkan  urutan  kejadian:  mampu

memperkirakan isi selanjutnya dari teks.

Menyimpulkan perbandingan: mampu menyimpulkan persamaan atau perbedaan antara tokoh, waktu, tempat, benda, atau

gagasan dalam teks.

Menyimpulkan hubungan sebab-akibat: mampu menafsirkan hubungan/kaitan antara gagasan/tindakan satu dan lainnya

yang dinyatakan dalam teks.

Menyimpulkan      karakter          tokoh: mampu menyimpulkan sifat atau kepribadian tokoh

berdasarkan petunjuk eksplisit dalam teks.

Memprediksi          hasil    cerita: mampu memprediksi akhir cerita setelah membaca

bagian awal.

3.

Evaluasi dan Apresiasi: mampu membuat penilaian terhadap ide,

Menanggapi teks secara emosional dan estetis dengan dampaknya terhadap perasaan, imajinasi, serta penggunaan bahasa oleh penulis

Menilai realitas atau fantasi: mampu menganalisis peristiwa dalam teks dapat terjadi dalam kehidupan nyata berdasarkan

pengalaman dan pengetahuan pribadi.

Menilai fakta atau opini: mampu menilai fakta/opini yang diberikan penulis untuk mendukung pendapatnya berdasarkan bukti atau sekadar berusaha mempengaruhi pembaca.

Menilai kecukupan dan validitas informasi: Menilai        kesesuaian,   kelengkapan, informasi dalam teks (dengan membandingkannya dengan sumber lain).

Menilai kesesuaian: mampu menentukan bagian teks yang paling sesuai untuk menggambarkan karakter utama atau aspek lain dari bacaan.

Menanggapi isi teks:  mampu mengungkapkan  perasaan/kesan/pendapat terhadap bacaan, seperti ketertarikan, kebosanan, kegembiraan,  ketakutan,  kebencian,  atau kesenangan.


Sumber: 
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 045/H/AN/2025 tentang Kerangka Asesmen Tes Kemampuan Akademik Jenjang SMA/MA/Sederajat dan SMK/MAK

Selamat Belajar semoga SUKSES selalu!!!

Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...