Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Rabu, 14 Oktober 2020

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Asesmen  Kompetensi  Minimum  (AKM)  merupakan  penilaian kompetensi  mendasar  yang  diperlukan  oleh  semua  murid  untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Asesmen  Kompetensi  Minimum dirancang  untuk  menghasilkan  informasi  yang  memicu  perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid. Pelaporan hasil AKM dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat  kompetensi  murid.  Tingkat  kompetensi  tersebut  dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran  yang  efektif  dan  berkualitas  sesuai  dengan  tingkat capaian murid. Dengan demikian “Teaching at the right level” dapat diterapkan.  Pembelajaran  yang  dirancang  dengan  memperhatikan tingkat capaian murid akan memudahkan murid menguasai konten atau kompetensi yang diharapkan pada suatu mata pelajaran 

Asesmen Nasional mengukur dua macam literasi, yaitu Literasi Membaca dan Literasi Matematika (atau Numerasi). Keduanya dipilih karena merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan diperlukan oleh semua murid, terlepas dari profesi dan cita-citanya di masa depan. Literasi dan numerasi juga merupakan kompetensi yang perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran..

Literasi  membaca  didefinisikan  sebagai  kemampuan  untuk memahami,  menggunakan,  mengevaluasi,  merefleksikan  berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga  Indonesia  dan  warga  dunia  serta  untuk  dapat  berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Numerasi  adalah  kemampuan  berpikir  menggunakan  konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia.

Kemampuan membaca yang diukur melalui AKM Literasi sebaiknya dikembangkan tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pelajaran agama, IPA, IPS, dan pelajaran lainnya. Kemampuan berpikir logis-sistematis yang diukur melalui AKM Numerasi juga sebaiknya dikembangkan melalui berbagai pelajaran. Dengan mengukur literasi dan numerasi, Asesmen Nasional mendorong guru semua mata pelajaran untuk berfokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.

Asesmen Nasional berfokus mengukur pada kemampuan murid untuk menggunakan dan mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari beragam materi kurikulum untuk merumuskan serta menyelesaikan masalah. Asesmen Nasional menggeser fokus dari keluasan pengetahuan menuju kedalaman kompetensi dari kurikulum

Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu:
1.   Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid.
2.   Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid;.
3.   Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.

AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Sementara Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Related Post;

  1. Mengenal Pembelajaran Inquiry
  2. Konsep Pendidikan Kihajar Dewantara
  3. Lima Mapel sbg Pondasi Belajar Anak
  4. Membangun Karakter Anak
  5. Pembelajaran Berorientasi HOTS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...