Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Jumat, 02 April 2021

Transaksi Perusahaan Jasa

Oleh: Winarto

Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memberikan jasa kepada pihak lain. Contoh perusahaan jasa asuransi, bank, salon, laundry dan lain sebagainya. Untuk dapat menyajikan laporan keuangan perusahan jasa, kita harus mengenal tentang jenis transaksi yang ada pada perusahaan jasa. Mengapa demikian?? Karena objek pokok dari akuntansi tersebut adalah data transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Lalu transaksi apa saja yang biasa terjadi pada perusahaan jasa? Berikut ini beberapa jenis transaksi yang biasa terjadi pada perusahaan jasa:

1.  Pembelian Asset. Asset merupakan harta perusahaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Asset ini dibagai menjadi dua, yakni aseet lancar dan asset tetap. Asset tetap sendiri ada asset tetap berujud (tangible asset) dan asset tetap tidak berujud (intangible asset). Salah satu cara untuk mendaaptkan asset atau harta ini adalah dengan cara melakukan pembelian. Pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Keduanya akan berpengaruh pada pencatatan dalam jurnal transaksi.

2.    Pembayaran Beban. Beban usaha (disebut juga beban operasional) adalah pengorbanan langsung dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya harta atauu asset perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan usaha. Yang termasuk dalam beban usaha misalnya beban gaji, beban asuransi, serta beban air, listrik, dan telepon dan lain sebagainya

3.     Penerimaan Pendapatan. pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan atau organisasi dari kegiatan aktivitasnya seperti penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan.

4.    Penerimaan Modal. Modal merupakan kumpulan dari uang atau barang oleh pemilik yang digunakan untuk menjalankan suatu usaha.

5.   Penyesuaian Transaksi. Penyesuaian merupakan suatu proses untuk menentukan nilai asset, utang modal, pendapatan dan beban agas sesuai dengan kondisi sesungguhnya pada saat tertentu.

Selanjutnya untuk dapat menyusun laporan keuangan dengan baik, khusunya pada perusahaan jasa, kita juga harus mengenal dan memahami langkah dasar penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan. Berikut ini ada beberpa langkah dasar yang harus dikuasai:

1.     Identifikasi data transaksi. Identifikasi data transaksi sangat penting untuk dilakukan. Tujuanny adalah untuk menentukan kebenaran dan keabsahan data transaksi yang terjadi. Bagaimana cara identifikasi data transaksi? Teliti jumlah nominal yang terjadi, cek pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kemudian tentukan pengaruh transaksi tersebut pada perubahan harta utang dan modal perusahaan.

2.   Pencatatan ke dalam jurnal. Jurnal merupakan media pencatatan data transaksi yang disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu). Terdapat dua jenis jurnal, yakni jurnal umum dan jurnal khusus.

3.     Posting ke dalam buku besar. Posting pada dasarnya merupakan proses pemindahan data dari buku jurnal ke buku besar. Posting biasanya dilakukan pada akhir periode tertentu. Data dari buku jurnal dilakukan rekapitulasi dan selanjutnya dipindahkan ke buku besar sesuai dengan kaidah yang berlaku.

4.  Penyusunan Neraca Saldo (Trial Balance). Setelah dilakukan posting, langkah selanjutnya adalah menentukan saldo akun-akun dari buku besar saldo-saldo yang telah tersusun disebut dengan Neraca Saldo (Trial Balance). Pada proses ini harus dilakukan pengecekan, yakni jumlah DEBIT harus sama dengan jumlah KREDIT.

5.     Pencatatan Penyesuaian  dan Penyusunan Nerca Saldo Setelah Disesuaikan

6.     Penyusunan Neraca Lajur (worksheet). Neraca lajur merupakan media yang digunakan untuk memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan.

7.     Penyusunan Laporan Keuangan. Minimal ada 4 laporan keuangan yang harus disusun, yakni, laporan Laba Rugi, Neraca, Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas.

8.    Penyusunan Jurnal Penutup. Akun-akun nominal perusahaan (pendapatan, beban, ikhtisarr laba rugi dan Prive) pada akhir periode harus ditutup. Tujuannya adalah agar posisi keuangan perusahaan (harta, utang dan Modal) menunjukkan jumlah yang sebenarnya.

9.     Membuat Jurnal Pembalik (jika ada). Jurnal ini diperlukan pabila dalam penyesuaian muncul akun riel baru. Hal ini terjadi karena pendekan pencatatan yang dipilih oleh perusahaan.

10.  Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan.

Laporan keuangan perusahaan yang tepat, akurat dan akuntabel akan sangat membantu bagi perusahaan atau pihak-pihak yang membutuhkan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Bagi perusahaan misalnya, melalui laporan keuangan akan dapat dilakukan penyusunan rencana perusahan seperti pengembangan usaha, kenaikan gaji karyawan,  dan lain sebaginya.

Selamat belajar…semoga bermanfaat.!!!!!

Related Post:

  1. Analisis Dokumen Transaksi
  2. Cash Basis & Accrual Basis
  3. Transaksi Dan Dokumen Transaksi
  4. Persamaan Dasar Akuntansi
  5. Pengantar Akuntansi
  6. Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
  7. Worksheet Perusahaan Jasa
  8. Penyusunan Worksheet Perush Jasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...