Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Rabu, 16 Agustus 2023

Sistem Periodik dan Permanen

Oleh: Winarto

Dalam sistem pencatatan akuntansi kita mengenal dua sistem pencatatan, yaitu sistem pencatatan periodik dan sistem pencatatan permanen. Sistem ini berguna untuk menentukan nilai persediaan barang dagangan, baik barang dagangan yang telah dijual atau barang dagangan akhir.apa perbedaan dari kedua sistem pencatatan tersebut?

Sistem pencatatan secara permanen atau perpetual adalah sistem pencatatan yang dilakukan secara terus menerus berdasarkan transaksi barang dagangan perusahaan yang menyebabkan pemasukan, pengeluaran barang dagangan, dan retur barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Untuk itu maka perusahaan menggunakan kartu persediaan, yang menggambarkan mutasi persediaan dalam setiap waktunya. Kita dapat mengetahui jumlah barang setiap saat, tanpa harus melakukan stock opname dalam gudang. Sistem pencatatan secara permanen atau perpetual ini lebih cocok diaplikasikan pada perusahaan yang nilai barang dagangannya sangat tinggi. Misalnya perusahaan yang menjual sepeda motor, mobil, perkakas rumah tangga seperti lemari, kulkas, mesin cuci dan lain sebagainya.

Sistem pencatatan Periodik atau Phisik adalah sistem pencatatan yang dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan barang dagangan di akhir satu periode akuntansi, Artinya, ketika terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagangan, misalnya pembelian, maka akun persediaan barang dagangan tidak terpengaruh secara langsung, karena tidak dicatat pada akun persediaan barang dagangan, tetapi pada akun pembelian. Namun pada akhir periodik, perhitungan secara fisik baru di lakukan untuk mengetahui nilai persediaan awal dan nilai persediaan akhir barang dagangan.

Yang perlu kita perhatikan  bahwa meskipun jumlah persediaan barang hanya dicatat pada akhir periode, tetapi transaksi penjualan tetap dicatat tiap kali terjadi transaksi penjualan. Metode periodik atau fisik ini lebih cocok diaplikasikan pada perusahaan yang memiliki volume barang yang tinggi serta frekuensi penjualan yang tinggi pula. Misalnya perusahaan yang menjual produk makanan sperti beras, gandum, telur minyak, gula pasir dan lain sebagainya.

Selanjutnya untuk memberikan kejelasan pemahaman tentang kedua sistem pencatatan tersebut, maka berikut ini diberikan sedikit ilustrasi tentang contoh soal kasus pencatatan persediaan barang dagangan.
UD Mandiri Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjulan barang dagangan. Berikut ini sebagian transaksi yang terjadi dalam bulan Agustus 2023.

  • Tanggal 6 Agusus 2023: perusahaan membeli barang dagangan dengan harga Rp 20.000.000,- PPN 11%, dengan syarat 5/10, n/60. beban angkut pembelian sebesar Rp 300.000,-
  • Tanggal 7 Agustus 2023: perusahaan menjual barang dagangan (atas transaksi tanggal 4 Agustus 2023) dengan harga Rp 24.000.000,- PPN 11% syarat 4/10, n/30.
Dari data tersebut hitung dan buat pencatatan dalam jurnal baik dengan sistem periodik maupun perpetual!
Jawab:
Perhitungan: transaksi tanggal 6 Agustus 2023

Harga Beli         Rp 20.000.000,-
PPN 11%          Rp   2.200.000,-
Total                 Rp 22.200.000,-
Beban Angkut   Rp      300.000,-
Harga Faktur     Rp 22.500.000,-

Perhitungan transaksi tanggal 7 Agustus 2023

Harga Jual        Rp 24.000.000,-
PPN 11%          Rp   2.640.000,-
Total                 Rp 26.640.000,-
Beban Angkut   Rp      260.000,-
Harga Faktur     Rp 26.900.000,-

 Jurnal (Sitem Periodik/Phisik)

Tgl

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

06 Agust 23

Pembelian

 

Rp 20.000.000,-

-

 

PPN Masukan /VAT In

 

2.200.000,-

-

 

       Utang Dagang

 

-

Rp 22.200.000,-

 

Beban Angkut Pembelian

 

Rp  300.000,-

-

 

       Utang Dagang

 

-

Rp  300.000,-

 

(Pembelian scr KREDIT)

 

 

 

07 Agust 23

Piutang Dagang

 

Rp 26.640.000,-

-

 

       Penjualan

 

-

Rp 24.000.000,-

 

       PPN Keluaran/ VAT Out

 

-

Rp   2.640.000,-

 

(Penjualan Barang Dag scr KREDIT)

 

 

 

 

Piutang Pendapatan

 

Rp  260.000,-

-

 

       Pendapatan Angkut

 

-

Rp  260.000,-

 

(Jasa Angkut Penjualan)

 

 

 

 Jurnal (Sitem Permanen/Perpetual)

Tgl

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

06 Agust 23

Persediaan Barang Dagangan

 

Rp 20.300.000,-

-

 

PPN Masukan /VAT In

 

2.200.000,-

 

 

       Utang Dagang

 

-

Rp 22.500.000,-

 

(Pembelian scr KREDIT)

 

 

 

07 Agust 23

Piutang Dagang

 

Rp 26.640.000,-

-

 

       Penjualan

 

-

Rp 24.000.000,-

 

       PPN Keluaran/ VAT Out

 

-

Rp   2.640.000,-

 

Harga Pokok Penjualan

 

Rp 20.300.000,-

-

 

        Persediaan barang dagangan

 

-

Rp 20.300.000,-

 

(Penjualan Barang Dag scr KREDIT)

 

 

 

 

Piutang Pendapatan

 

Rp  260.000,-

-

 

       Pendapatan Angkut

 

-

Rp  260.000,-

 

(Jasa Angkut Penjualan)

 

 

 

 Selamat Belajar semoga sukses selalu !!!!!

Related Post:

  1. PPN Masukan dan PPN Keluaran
  2. Mengelola Buku Jurnal
  3. Utang Wesel
  4. Konsep Dasar Utang
  5. Piutang Non Dagang
  6. Pencatatan Piutang Dagang 
  7. Metode Penentuan CKP 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...