Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Jumat, 14 Februari 2020

Menghitung Biaya Bahan Baku (BBB)

Oleh : Winarto.
Bahan baku merupakan unsur pokok dalam pembuatan suatu produk. Seperti telah diketahui bahwa harga pokok produksi meliputi biaya bahan baku (BBB), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) dan biaya overhead Pabrik (BOP). Banyak factor yang  menentukan harga pokok bahan baku diantaranya harga faktur, biaya pemesanan, biaya angkut pembelian, baya auransi dan biaya-biaya lain yang mungkin timbul dalam proses pembelian bahan baku. Untuk membuat suatu produk biasanya diperlukan berbagai jenis bahan baku.
Untuk memperjelas tentang perhitngan harga pokok bahan baku, berikut ini diberikan contoh kasus sederhana.
Untuk memenuhi proses produksi, CV Maju Bangun membeli bahan baku sebagai berikut:
Bahan baku A = 300 kg @ Rp 6.500,-
Bahan baku B = 240 kg @ Rp 7.500,-
Bahan baku C = 210 kg @ Rp 5.000,-
Selain hal tersebut, juga dikeluarkan biaya angkut dan biaya asuransi sebesar Rp 600.000,-
Dari data tersebut hitung harga pokok per unit bahan baku apabila biaya angkut dan biaya asuransi dialokasikan berdasarkan kuantitas barang yang dibeli dan berdasar pada harga faktur barang.
Pembahasan :
Alokasi biaya angkut dan biaya asuransi berdasar kuantitas barang yang dibeli.
Langkah awal adalah menghitung jumlah barang yang dibeli, yakni 300 + 240 + 210 = 750.
Jumlah tersebut kita gunakan sebagai satuan penyebut untuk pengalokasian biaya. Sehingga akan diperoleh pengalokasian sebagai berikut:
   Bahan baku A = (300 / 750) x Rp 600.000,-  = Rp 240.000,-
   Bahan baku B = (240 / 750) x Rp 600.000,-  = Rp 192.000,-
   Bahan baku C = (210 / 750) x Rp 600.000,-  = Rp 168.000,-

Harga pokok bahan baku akhir  adalah harga faktur produk ditambah dengan alokasi biaya angkut berdasarkan kuantitas. Perhitungan lengkap adalah sebagai berikut:
   Bahan baku A = (300 kg x Rp 6.500,-) + Rp 240.000,- = Rp 2.190.000,-
   Bahan baku B = (240 kg x Rp 7.500,-) + Rp 192.000,- = Rp 1.992.000,-
   Bahan baku C = (210 kg x Rp 5.000,-) + Rp 168.000,- = Rp 1.218.000,-

Apabila perusahaan menghendaki harga pokok per unit bahan baku yang dibeli maka tinggal dibagi dengan jumlah unitnya saja. Berikut ini perhitungannya:
   Bahan baku A = Rp 2.190.000,- / 300 = Rp 7.300,-
   Bahan baku B = Rp 1.992.000,- / 240 = Rp 8.300,-
   Bahan baku C = Rp 1.218.000,- / 210 = Rp 5.800,-

Untuk selanjutnya apabila alokasi biaya angkut dan biaya asuransi didasarkan pada harga faktur produk yang dibeli maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menghitung harga faktur untuk setiap jenis produk, dicari dengan cara mengalikan antara kuantitas dengan harga per unitnya. Dari data tersebut di atas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
   Bahan baku A = 300  x Rp 6.500,-  = Rp 1.950.000,-
   Bahan baku B = 240  x Rp 7.500,-  = Rp 1.800.000,-
   Bahan baku C = 210  x Rp 5.000,-  = Rp 1.050.000,-
   Total harga                                      = Rp 4.800.000,-

Langah berikutnya adalah pengalokasian biaya angkut yang didasarkan pada harga faktur. Berikut ini perhitungannya:
   Bahan baku A = (Rp 1.950.000,- / Rp 4.800.000,-) x Rp 600.000,-  = Rp 243.750,-
   Bahan baku B = (Rp 1.800.000,- / Rp 4.800.000,-) x Rp 600.000,-  = Rp 225.000,-
   Bahan baku C = (Rp 1.050.000,- / Rp 4.800.000,-) x Rp 600.000,-  = Rp 131.250,-

Harga pokok bahan baku akhir  adalah harga faktur produk ditambah dengan alokasi biaya angkut berdasarkan harga faktur. Perhitungan lengkap adalah sebagai berikut:
   Bahan baku A = (300 kg x Rp 6.500,-) + Rp 243.750,- = Rp 2.193.750,-
   Bahan baku B = (240 kg x Rp 7.500,-) + Rp 225.000,- = Rp 2.025.000,-
   Bahan baku C = (210 kg x Rp 5.000,-) + Rp 131.250,- = Rp 1.181.250,-

Apabila perusahaan menghendaki harga pokok per unit bahan baku yang dibeli maka tinggal dibagi dengan jumlah unitnya saja. Berikut ini perhitungannya:
   Bahan baku A = Rp 2.193.750,- / 300 = Rp 7.312,50
   Bahan baku B = Rp 2.025.000,- / 240 = Rp 8.437,50
   Bahan baku C = Rp 1.181.250,- / 210 = Rp 5.625,00

Selamat belajar
Semoga suksess….!!!!


    Referensi:
    Bastian Bustami. Nurlela. Akuntansi Biaya. Teori dan Aplikasi. (2006) Penerbit : Graha Ilmu    

    Mulyadi. Akuntansi Biaya.(2005). Penerbit: UPP STIM YKPN.

  Related Post:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...