Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Jumat, 28 Mei 2021

Pudarnya Semangat Belajar Anak

Oleh: Winarto

Belajar merupakan aktivitas fisik ataupun mental yang  dilakukan oleh setiap manusia sehingga terjadi perubahan pada sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Belajar menjadi kunci pokok keberhasilan suatu bangsa. Mengapa demikian? Karena hanya dengan belajar kita akan menjadi lebih tahu, lebih mengerti, lebih memahami akan suatu hal.  Hanya dengan belajar yang baik, maka kehidupan kita juga akan semakin baik pula.

Namun kondisi tersebut kurang disadari oleh sebagian besar masyarakat. Mereka masih abai akan arti pentinganya belajar. Lalu bagaimana solusinya? Segera bangun kesadaran akan arti pentingnya belajar bagi kehidupan kita di masa sekarang, maupun di masa mendatang. Dari mana mulai membangun kesadaran tersebut? Ya…dari diri kita sendiri lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar kita.

Perlu disadari bahwa masa depan kita tidaklah mudah, penuh tantangan, hambatan dan rintangan.  Artinya untuk mendapatkan suatu penghidupan yang layak yang sesuai dengan tuntutan jaman diperlukan suatu perjuangan dan pengorbanan yang keras. Dibutuhkan kompetensi yang memadai, baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap yang dibutuhkan dalam dunia usaha, dunia industry maupun dunia kerja. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan belajar secara tepat.

Melihat kenyataan yang ada, terdapat beberapa fenomena yang kurang produkstif yang ada pada masyarakat kita, khususnya generasi muda penerus pembangunan bangsa. Fenomena tersebut di antranya:

1.  Terjebak dan Terbiasa dengan Budaya Konsumtif. Tidak dapat dipungkiri, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak bagi kehidupan manusia baik dampak positif maupun dampak negative. Dampak positif sudah jelas, pekerjaan yang susah menjdi lebih mudah. Sementara dampak negatifnya juga tidak sedikit dan sangat berpengaruh pada mentalitas generasi penerus bangsa. Salah satunya adalah budaya konsumtif, menggunakan kemajuan iptek yang tidak sesuai dengan keberuntukanya. Misal: budaya nonton telvisi dengan tayangan yang tidak edukatif, main game, akses internet yang tidak mendidik dan lain sebagainya.

2.  Daya Kreasi dan Inovasi Rendah. Salah satu dampak budaya konsumtif adalah daya kreasi dan inovasi rendah. Otak kita tidak dilatih dan dibiasakan untuk memecahkan segala sesuatu yang bernilai bagi kehidupan. Penyebanya adalah karena factor lingkungan yang kurang membentuk budaya yang demikian. Kemajuan iptek hanya diarahkan untuk budaya yang hedonism, mengejar kesenangan dunia semata, tanpa memperhatikan nialai yang seharusnya dicapai di masa mendatang. Contoh: penggunaan gadged atau gawai di kalangan kaum muda, sebagaian besar hanya diarahkan untuk kesenangan belaka, tanpa memperhatikan value yang didapat untuk kepentingan masa mendatang.

3.  Budaya Produktif Lemah. Produktif adalah sesuatu yang menghasilkan dan bermanfaat, bernilai guna bagi kehidupan manusaia. Sudahkan generasi penerus bangsa melakukan hal tersebut? Mengapa kondisi tersebut dapat terjadi? Semua terjadi karena kita masih belum menyadari akan arti pentingnya budaya yang produktif. Akibatnya fasilitas dan potensi yang ada belum diarahkan untuk membentuk sesuatu yang bernilai dan bermakna bagi kehidupan manusia. Sekali lagi semua masih terjebak dalam budaya konsumtif.

4.  Mudah Mengeluh dan Lemah Menghadapi Tantangan. Generasi yang kuat adalah generasi yang dididik dan dibiasakan dengan situasi yang menuntut kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah. Problem yang muncul di era sekarang ini, generasi penerus kita masih LEMBEK, dininabobokan dengan kondisi yang ada. Generasi penerus bangsa tidak dididik dan dibekali untuk menjadi generasi yang siap tempuur...siap menghadapi segala kemungkinan dan tantangan yang terjadi di masa depan.

5. Semangat Belajar Rendah. Belajar merupakan segala upaya yang dilakukan manusia sehingga terjadi perubahan pada sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Keberhasilan belajar diperlukan semangat juang yang tinggi, karena dalam prosesnya membutuhkan  kegigihan dan pantang menyerah. Bila kita melihat kondisi yang ada, sebagaian besar masih kita dapati semangat belajar anak bangsa belum optimal. Mereka menganggab bahwa belajar merupakan sesuatu yang tidak bermanfaat.

Kondisi dan kebiasan seperti tersebut di atas hendaknya segea di atasi. Masa depan anak bangsa harus diselamatkan. Bagaimana caranya?

1.   Membangkitkan Kembali Semngat Belajar. Belajar tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Dalam hal ini harus dimaknai bahwa kegitan belajar wajib dilakukan oleh siapa saja, anak-anak, kaum remaja, orang dewasa maupun orang tua. Sementara itu tempat untuk belajar tidaklah  hanya sebetas di sekolah saja, namun di semua tempat. Tanamkan dan berikan pengertian bahwa belajar dapat dilakukan dimanapun kita berada. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuna dan teknologi yang semakin canggih, setiap tempat dapat kita manfaatkan sebagai media untuk menimba ilmu.

2.     Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak. Orang tua memiliki peran penting dalam keberhasilan belajar anak. Pendampingan dan keteladanan sangat dibutuhkan. Mengapa demikian? Ya…karena sebagian besar waktu anak ada di lingkungan keluarga. Untuk hal tersebut orang tua harus mampu menciptkan lingkungan keluarga menjadi lingkungan yang aman, nyaman dana man bagi anak. Lingkungan yang mampu membentuk anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.

3.   Bangun Karakter anak Sejak Dini. Karakter merupakan sesuatu yang sangat penting dan perlu untuk ditanamkan pada setiap diri manusia. Keberhasilan masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh bagaimana karakter masyarakatnya. Karakter hanya efektif ditanamkan melalui keteladanan dan pembiasaan. Tidak dapat dpungkiri kondisi anak-anak sekarang ini, karakternya sudah mulai menurun. Sebagai contoh budaya sopan santun yang hamper pudar, tata karma juga mulai menurun. Sementara itu di lain sisi ada nilai kejujuran, tanggung jawab, nilai-nilai religious juga masih rendah. Nah tugas kita adalah menanamkan kembali nilai-nilai karakter anak melaui berbagai program yang ada, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Akhirnya marilah kita songsong masa depan bangsa dengan membangun dan membentuk semangat belajar yang tinggi, untuk mengubah masa depan bangsa yang lebih baik!!!!

Related Post;

  1. Profil Pelajar Pancasila
  2. Mengenal Pembelajaran Inquiry
  3. Konsep Pendidikan Kihajar Dewantara
  4. Lima Mapel sbg Pondasi Belajar Anak
  5. Membangun Karakter Anak
  6. Pembelajaran Berorientasi HOTS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...