Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Minggu, 30 Mei 2021

Menghitung Persediaan Barang Dagangan

Oleh: Winarto

Barang dagangan adalah barang yang dibeli kemudian disimpan sementara dan selanjutnya dijual kembali tanpa mengubah bentuk, kualitas, style dari barang yang bersangkutan. Barang dagangan dalam perusahaan perlu dikelola secara tepat, hal tersebut untuk meningkatkan efektifitas perusahaan dalam operasinya. Secara umum pengelolaan persediaan barang dagangan ini akan bermanfaat bagi perusahaan diantaranya

  1. Memudahkan perusahaan untuk memeriksa jumlah stok barang yang disimpan dan ketersediaannya untuk dijual.
  2. Mengurangi adanya risiko jika terjadi permintaan yang cukup tinggi. Misalnya pengiriman barang yang telat atau stok kosong.
  3. Menganalisa jenis barang yang memiliki permintaan tinggi sedang dan rendah, sehingga memudahkan dalam penentuan stok minimal yang harus dilakukan
  4. Meminimalisir jumlah barang yang menumpuk di gudang sehingga menyebabkan barang menjadi rusak atau kadaluarsa.

Salah satu bentuk pengelolaan persediaan barang dagangan adalah dengan menyelenggarakan pencatatan persediaan secara tepat sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang berlaku. Yang dimaksud dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di sini adalah peraturan yang berkaitan dengan system akuntansi yang berlaku secara umum seperti system pencatatan, metode pencatatan, penilaian persediaan dana lain sebagainya. 

Dalam hal pencatatan persediaan, kita mengenal dua jenis sistem pencatatan persediaan barang dagangan, yakni system pencatatan secara phisik atau system periodic dan system permanen atau perpectual system. Sistem pencatatan  periodik adalah pencatatan persediaan yang dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan di akhir suatu periode untuk melakukan pembukuannya. Sedangkan Sistem pencatatan  Perpetual disebut juga metode buku adalah system pencatatan persediaan  dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan.

Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kedua system pencatatan persediaan tersebut dilakukan, berikut ini diberikan ilustrasi sederhana dengan kasus soal praktek di lapangan.

UD Maju Makmur adalah usaha di bidang perdagangan. Berikut ini sebagian data yang diperoleh dalam bulan Mei 2021:

  1. Mei 04, dibeli barang dagangan dari pemasok 340 kg @ Rp 5.000,- dengan syarat 5/10, n/30.
  2. Mei, 05, dikirimkan nota kredit kepada pemasok atas transaksi tanggal 04 Mei 2021 sejumlah Rp 200.000,- karena barang tidak sesuai dengan pesanan.
  3. Mei 08, dijual barang dagangan kepada konsumen secara tunai 200 kg @ Rp 6.000,-
  4. Mei 09, Dikirimkan nota debet kepada konsumen atas transaksi tanggal 08 Mei, karena tidak sesuai dengan pesanan senilai Rp 120.000,-

Dari data tersebut diminta:

  1. Catat ke dalam junal baik dengan system periodic mapun system perpetual.
  2. Hitung persediaan barang dagangan pada akhir periode

Penyelesaian

Pencatatan Barang dagangan dengan system Periodik

Tgl

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

04 Mei 2021

Pembelian

 

Rp 1.700.000,-

-

 

       Utang dagang

 

-

Rp 1.700.000,-

 

(Pembelian scr KREDIT)

 

 

 

05 Mei 2021

Utang dagang

 

Rp  200.000,-

-

 

       Retur Pembelian

 

-

Rp  200.000,-

 

(Retur Pembelian scr KREDIT)

 

 

 

08 Mei 2021

Kas

 

Rp 1.200.000,-

-

 

       Penjualan

 

-

Rp 1.200.000,-

 

(Penjualan Barang scr TUNAI)

 

 

 

09 Mei 2021

Retur Penjualan

 

Rp 120.000,-

-

 

       Kas

 

-

Rp 120.000,-

 

(RETUR Penjualan scrTUNAI)

 

 

 

Untuk selanjutnya bagaimana menentukan Nilai Persediaan akhir barang dagangan? Berikut ini cara pentuannya:

Persediaan awala barang dagangan            Rp         0
Pembelian barang dagangan                      Rp  1.700.000,-
Retur Pembelian                                        (         200.000)
Barang Tersedia Utk Dijual                         Rp  1.500.000,-
Harga Pokok Penjualan (HPP)                  (Rp  1.000.000,-)
Retur Penjualan                                                   100.000
Persediaan Akhir Barang dagangan           Rp     600.000,-

 Pencatatan Barang dagangan dengan system Perpetual

Tgl

Keterangan

Ref

Debet

Kredit

04 Mei 2021

Persediaan Barang Dagang

 

Rp 1.700.000,-

-

 

       Utang dagang

 

-

Rp 1.700.000,-

 

(Pembelian scr KREDIT)

 

 

 

05 Mei 2021

Utang dagang

 

Rp  200.000,-

-

 

       Persediaan Barang dagang

 

-

Rp  200.000,-

 

(Retur Pembelian scr KREDIT)

 

 

 

08 Mei 2021

Kas

 

Rp 1.200.000,-

-

 

       Penjualan

 

-

Rp 1.200.000,-

 

Harga Pokok Penj. (HPP)

 

Rp 1.000.000,-

-

 

       Persediaan Barang

 

-

Rp 1.000.000,-

 

(Penjualan Barang scr TUNAI)

 

 

 

09 Mei 2021

Retur Penjualan

 

Rp 120.000,-

-

 

       Kas

 

-

Rp 120.000,-

 

Persediaan Barang dagang

 

Rp 100.000,-

-

 

       HPP

 

-

Rp 100.000,-

 

(RETUR Penjualan scrTUNAI)

 

 

 

Untuk selanjutnya bagaimana menentukan Nilai Persediaan akhir barang dagangan? Berikut ini cara pentuannya:

Melihat Kartu Persediaan:

TGL

BARANG MASUK

BARANG KELUAR

SALDO PERSEDIAAN

UNIT

Hrg / U

TOTAL

UNIT

Hrg / U

TOTAL

UNIT

Hrg / U

TOTAL

4/5

340

5000

1.700.000

 

 

 

340

5.000

1.700.000

5/5

 

 

 

40

5.000

200.000

300

5.000

1.500.000

8/5

 

 

 

200

5.000

1.000.000

100

5.000

500.000

9/5

20

5.000

100.000

-

-

-

120

5.000

600.000

Sangat mudah bukan…semoga bermanfaat…!!!!
Selamat Belajar…semoga sukses selalu!!!

Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...