Real Time

Welcome to my personal website:"pojokilmu.net". Informasi Akurat Seputar Pendidikan, Pembelajaran dan Akuntansi....!!!!

Rabu, 09 Januari 2019

Penilaian Persediaan dengan Sistem Perpetual/Permanen

Oleh: Winarto
Dalam sistem perpetual setiap terjadi mutasi persediaan dicatat dalam akun persediaan. Penilaian persediaan akan terjadi ketika terjadi mutasi persediaan, seperti pembelian barang dagangan, penjualan barang dagangan, retur penjualan (karena beda spesifikasi). Pada format Kartu Persediaan Barang minimal memuat data tentang nama barang, kode barang, sedangkan pada kolam inti memuat informasi tentang kuantitas, harga satuan, jumlah harga baik untuk lajur masuk, keluar, maupun kolom saldo. Kartu persediaan tersebut berfungsi sebagai buku pembantu untuk tiap macam barang digunakan atau yang dijual. Sehingga apabila perusahaan memiliki 15 jenis barang, maka harus membuat Kartu Persediaan barang sebanyak 15. Perhatikan contoh format kartu persediaan berikut ini:
………(Nama Perusahaan)
KARTU PERSEDIAAN
Bulan:…..
Nama Barang   :...............                                                                                       Kode      : ….
Kode brang       : …..........                                                                                       Metode  : ……
TGL
MASUK
KELUAR
SALDO
JML
Hrg/u
TOTAL
JML
Hrg/u
TOTAL
JML
Hrg/u
TOTAL




















































Manajer



(……………….)
…………, …………………..
Bagian gudang



(…………………..)

Untuk mengetahui nilai persediaan, baik yang telah dijual atau dipakai, maupun nilai persediaan yang masih ada digudang maka dapat digunakan berbagai metode. Pada perusahaan yang menggunakan sistem pencatatan perpetual, maka metode penilaian persediaan dapat digunakan salah satu dari berikut ini:
1.   Metode Rata-Rata bergerak ( Moving Average )
Dalam metode ini, harga beli rata-rata dihitung setiap terjadi transaksi pembelian. Harga pokok penjualan per satuan didasarkan pada harga rata-rata pada saat terjadi transaksi penjualan.
2.   Metode FIFO (First In First Out)
Metode ini beranggapan barang yang ada paling awal dianggap dijual paling awal juga. Perbedaanya adalah dalam metode perpetual perhitungan harga pokok dilakukan pada saat terjadi penjualan.
3.   Metode LIFO (Last In First Out)
Pada metode ini barang yang terakhir dibeli dianggap dijual lebih dahulu. Harga pokok dihitung pada saat terjadi penjualan.

Contoh Soal :
PT Sido Maju menggunakan metode perpetual dalam mencatat persediaan barang. Pada bulan Maret 2018 mempunyai data yang berhubungan dengan persediaan barang dagang sebagai berikut:
Maret 1
Persediaan 4.000 unit @ Rp 800,-
Maret 4
Pembelian 3.000 unit @ Rp 850,-
Maret 7
Penjualan  5.000 unit
Maret 13
Pembelian 4.000 unit @ Rp 875,-
Maret 19
Penjualan  5.000 unit
Maret 22
Pembelian 2.000 unit @ Rp 900,-
Maret 26
Penjualan  2.500 unit
Maret 30
Pembelian 5.000 unit @ Rp 850,-
Berdasar dari data tersebut di atas diminta menentukan nilai persediaan barang dagang pada tanggal 31 Maret 2018 berdasarkan metode :
a.     Rata-Rata Bergerak
b.    FIFO
c.     LIFO
Dari data tersebut maka dapat dibuat kartu persediaan sebagai berikut:
a. Metode Rata-Rta Bergerak

b. Metode First In First Out (FIFO)

c. Metode Last In First Out (LIFO)

Semoga bermanfaat...!!!!

Referensi:
Rudianto. Pengantar Akuntansi (2008). Penerbit Erlangga
Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan. Jilid 2 (2000). Penerbit Salemba Empat
Slamet Sugiri, Sumiyana. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku 1 (2005). Penerbit AMP YKPN
Slamet Sugiri, Akuntansi Pengantar 2 (2002). Penerbit AMP YKPN
Al. Haryono Jusup. Dasar-Dsar Akuntansi Jilid 2. (1995). Penerbit: BP STIE YKPN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Psikologi

Tantangan Bisnis di Era Modern

Oleh: Winarto Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu atau sekelompok orang untuk menghasilkan keuntungan dengan cara menyedi...